Sering kali manusia membandingkan dirinya dengan orang lain; mereka tidak mengerti bahwa Tuhan menciptakan manusia berbeda satu dengan yang lain. Kita tidak harus berkompetisi dengan orang lain, melainkan kita harus berkompetisi dengan diri sendiri.
Filipi 3:12-14, “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”
Paulus hanya mengejar apa yang sudah Tuhan tanamkan dalam hidupnya dan sedang berkompetisi dengan dirinya sendiri, bukan berkompetisi dengan orang lain. Ketika kita berkompetisi dengan diri sendiri, maka kita tidak akan mempermasalahkan siapa pun yang ada di belakang dan di depan kita. Siapa pun orang yang ada di sekitar kita yang mengalami kesuksesan tidak membuat kita merasa harus berkompetisi dengan orang tersebut, karena kita hanya berkompetisi dengan diri kita sendiri.
Tuhan menciptakan kita saling berbeda satu dengan yang lain, karena kita memiliki destiny atau tujuan keberadaan, tugas, kemampuan, kelebihan, maupun kekurangan, dan kita belajar menjalani keunikan kita masing-masing, berkompetisi dengan diri kita serta menjadikan diri kita maksimal.
Dengan berkompetisi dengan diri kita sendiri, maka kita akan belajar berintrospeksi terhadap diri kita sendiri, belajar mengembangkan diri dan sadar akan keberadaan diri kita. Dengan berkompetisi dengan diri sendiri, kita akan terdorong untuk mengembangkan diri, karena kita akan membandingkan diri kita sebelumnya dengan diri kita sekarang lewat pencapaian yang sudah kita lakukan dan kita peroleh. Kita akan menjadi ciptaan Tuhan yang utuh tanpa harus membandingkan diri dengan orang lain dan menjadi diri kita sendiri apa adanya.
Penulis : Ps. Leonardo A. Sjiamsuri