Kehidupan yang dijalankan dengan tidak akurat akan dapat menyebabkan kekacauan, kebingungan, dan kerusakan di tengah keberhasilan. Hidup akurat berarti hidup yang tidak ada kekeliruan dan penyimpangan, dan berdasarkan suatu standar yang benar.
Yosua 1:7, “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.”
Hidup akurat adalah hidup benar menurut Tuhan bukan mengikuti dunia atau menurut diri sendiri, dan harus selaras dengan kebenaran Tuhan. Kita memang diutus Tuhan ke dalam dunia, tetapi bukan berarti kita sama dengan orang dunia. Oleh sebab itu, kita harus relevan dengan Tuhan, sehingga menjadi relevan dengan dunia, karena kita menyuarakan kebenaran bagi dunia ini.
Roma 10:2, “Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.” Ada orang yang melayani sungguh-sungguh dan berhasil tetapi tidak akurat. Kita dapat menjadi orang yang sukses tetapi tidak selaras dengan Tuhan. Kita harus ingat bahwa kebenaran Tuhanlah yang memerdekakan kita.
Yang harus akurat dalam hidup ini adalah pikiran, hati (motif) dan hati nurani. Ketiga hal inilah yang sangat penting karena menentukan kecondongan-kecondongan seseorang. Di dalam Mazmur 51:8 tertulis “Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.”
Ketika pikiran, hati (motif) dan hati nurani akurat, maka ini semua perbuatan, rancangan dan keputusan pun akan menjadi akurat. Hidup akurat adalah hidup yang mencintai kebenaran dan membenci kejahatan.
Tips untuk hidup akurat: belajar selaras dengan standar Tuhan, ikuti proses pembentukan Tuhan, dan jalani kebenaran secara konsisten setiap hari.
Penulis : Ps. Leonardo A. Sjiamsuri