Hidup bagiku Adalah Kristus – HARI 30

by gksldntv

Hidup kita, sebagai orang percaya, adalah milik Kristus, karena kita sudah ditebus dengan harga yang sangat mahal. Dengan demikian, kita tidak berhak lagi atas kehidupan ini. Sama halnya ketika kita membeli suatu barang di toko, maka barang tersebut sudah menjadi milik kita dan bukan lagi kepunyaan pemilik toko.

Demikian pula dengan kehidupan kita. Di saat kita sudah dibeli oleh darah Yesus, maka kita telah menjadi milik Yesus dan tidak menjadi milik kita sendiri. Namun karena kebaikan Tuhan, maka kita diberikan kesempatan dan kebebasan untuk mengisi hidup ini. Tuhan tidak memaksakan kehendak-Nya terhadap kita namun memberi kita kebebasan untuk memilih.

Ketika kita mengerti bahwa hidup ini adalah milik Tuhan seperti Rasul Paulus berkata dalam Filipi 1:21 “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Paulus mengerti bahwa dia sudah tidak memiliki kehidupan sama sekali karena itu dia mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan. Dengan demikian, apa pun yang dia kerjakan dan lakukan dalam hidupnya adalah hanya untuk Tuhan.

Galatia 2:20 “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”

Rasul Paulus sangat mengerti bahwa hidupnya bukan untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu, Paulus tidak mengatur target bagi hidupnya sendiri, tetapi dia menentukan target dalam hidupnya untuk menyenangkan hati Tuhan, bahkan hidupnya dipakai sepenuhnya untuk Tuhan.

Paulus menyatakan bahwa dirinya adalah tawanan Roh sehingga dia sudah tidak lagi memiliki kebebasan untuk dirinya sendiri tetapi memilih segala sesuatu hanya bagi kerajaan Allah yaitu oleh Dia, dari Dia dan untuk Dia.

Bagaimana dengan hidup kita? Tuhan sudah memberi kebebasan untuk kita memilih, akan tetapi apakah kita memilih untuk kepentingan diri kita sendiri dan melupakan bahwa hidup ini adalah milik Tuhan.

Ingatlah, pada akhirnya setiap orang harus memberikan pertanggungjawaban di hadapan Tuhan.

Penulis : Ps. Leonardo A. Sjiamsuri

0 comment
0

You may also like