Efesus 3:16 mengatakan, “Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu.”
Paulus berdoa supaya jemaat di Efesus memiliki kekuatan internal yang dikuatkan oleh Roh Kudus. Badai yang muncul dari dalam diri seseorang akan lebih menghancurkan dibanding dengan badai yang ada di luar dirinya.
Ketika seseorang memiliki ketenangan internal, maka ia akan memiliki kekuatan ketika badai menghantam hidupnya. Namun ketika internalnya tidak tenang, maka badai akan menghancurkan hidupnya. Jangan menganggap enteng kekuatan internal.
Orang percaya tidak hanya perlu membangun fisiknya (eksternal) saja, tetapi juga harus membangun batiniahnya (internal), dengan mengonsumsi makanan rohani yang berasal dari firman Tuhan yang memberi kekuatan kepadanya.
Seorang hamba Tuhan yang cacat fisik sejak lahir suatu kali berkata, “Seseorang dikatakan cacat bukan karena dia berjalan dengan tongkatnya atau dengan kursi rodanya, tetapi karena cacat di dalam dirinya.”
Pemikiran dan mental yang salah menghancurkan kekuatan sebuah bangsa. Revolusi mental yang dicanangkan oleh presiden Republik Indonesia adalah proyek besar dan luar biasa. Penulis lagu Indonesia Raya, W.R. Supratman menulis, “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya”.
Untuk menjadi Indonesia Raya, bangsa yang hebat, faktor yang perlu dibangun adalah jiwanya (internal) terlebih dahulu, bukan sekadar fisiknya saja. Makanan rohani yang tepat, seperti pengajaran, nilai, dan prinsip hidup sangat diperlukan agar Indonesia menjadi Indonesia Raya yang hebat.
Mari bangunlah kehidupan internal kita, maka kita akan menjadi orang yang berhasil.
Penulis : Ps. Leonardo A. Sjiamsuri