Di dunia ini orang cenderung menuntut hak, padahal Tuhan mengajarkan umat-Nya untuk melepaskan hak. Orang yang menuntut hak biasanya didasari oleh akar kesombongan dan pemberontakan kepada Tuhan.
Filipi 2:6-7 mengatakan “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”
Demikian pula ada kisah dalam Perjanjian Lama ketika Ishak menggali sumur ayahnya dan menghasilkan air yang berlimpah. Orang-orang di sekitarnya marah terhadap Ishak dan hendak mengambil alih sumur tersebut. Secara hak sumur itu milik Ishak karena yang menemukan sumur tersebut adalah Abraham dan yang menggali kembali sumur tersebut adalah Ishak. Orang di sekitarnya menuntut sumur tersebut sebagai hak mereka dan Ishak tidak mempertahankan haknya tetapi memberikan kepada orang-orang di sekitarnya tersebut. Bukan hanya sekali ini saja Ishak melepas haknya.
Melepas hak bukan merupakan proses yang terjadi hanya sekali, sering kali kita harus melakukannya beberapa kali.
Mengapa melepas hak begitu penting dalam hidup ini?
- Memberi kesempatan kepada Tuhan untuk membela hak kita. Sering kali kita tidak menyadari, dengan melepas hak, kita mengizinkan Tuhan untuk melakukan bagian Tuhan dalam hidup kita. Mazmur 37:6, “Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.”
- Menerima kekuatan dan kasih karunia dalam takaran yang lebih besar yang memampukan kita bukan hanya untuk bertahan tetapi untuk menang. Melepas hak membuat kita jauh dari kekecewaan, kepahitan dan kebencian sehingga kita tidak akan membalas dendam orang lain.
Penulis : Ps. Leonardo A. Sjiamsuri