Mengelola Pengalaman – HARI 22

by gksldntv

Banyak orang Kristen menjalani kehidupan mereka dengan mengikuti pengalaman-pengalaman yang pernah mereka alami, padahal tidak semua pengalaman itu baik. Pengalaman yang buruk dapat menghambat dan bukan lagi menjadi guru. Sering kali kita mendengar “Pengalaman adalah guru yang terbaik” tetapi yang benar adalah “Roh Kudus adalah guru yang terbaik”.

Di dalam 1 Tawarikh 14:8-17 diceritakan bahwa ketika Daud hendak melawan orang Filistin, ia bertanya kepada Tuhan dan Daud mendengar suara Tuhan yang menyuruhnya untuk maju melawan orang Filistin dan Daud mendapat kemenangan. Terjadi lagi yang kedua kali, Daud hendak melawan orang Filistin, tetapi ia tidak serta-merta mengandalkan pengalaman sebelumnya dalam mengalahkan orang Filistin. Daud kembali bertanya kepada Tuhan apa yang harus ia lakukan dan lagi-lagi Daud menang melawan orang Filistin.

Jadikan pengalaman-pengalaman kita untuk memacu kita maju. Pengalaman yang menakutkan bisa menghambat kemajuan, karena dapat membuat kita ragu, terlalu hati-hati, atau banyak pertimbangan.

Bagaimana mengelola pengalaman agar menjadi pendorong kemajuan?

  1. Memilih dan menyimpan memori pengalaman terbaik di alam bawah sadar kita. Daud pernah dikejar singa dan beruang, tetapi ia tidak memilih memori pengalaman yang menakutkannya. Ia memilih untuk menyimpan memori tentang pertolongan  Tuhan. Daud lebih memilih memori yang baik bersama Tuhan dibanding memori dari peristiwa yang menakutkannya.
  2. Senantiasa membangun pikiran yang positif. Memiliki mental yang benar dan baik. Peganglah janji Tuhan dalam hidup kita.
  3. Selalu optimis dengan janji Tuhan yang menjanjikan hari esok yang penuh harapan. Jangan melihat ke belakang, tetapi melihat ke depan kepada apa yang sudah Tuhan siapkan bagi kita.

Penulis : Ps. Leonardo A. Sjiamsuri

0 comment
0

You may also like