Banyak gereja didirikan di berbagai daerah tanpa mengerti tujuan dari gereja itu sendiri. Sering kali gereja didirikan karena adanya kebutuhan orang-orang percaya untuk beribadah. Seharusnya, gereja diselenggarakan bukan hanya agar orang-orang percaya dapat beribadah. Sering kali gereja dibangun hanya demi menyediakan tempat beribadah sesuai dengan keberadaan tempat tinggal jemaat.

Gereja bukan perusahaan atau toko, gereja adalah rumah Tuhan. Gereja merupakan tempat pelatihan bukan hanya sekadar tempat ibadah dan tempat sekumpulan orang yang melakukan kegiatan rohani. Pada akhirnya gereja hanya menjadi tempat hiburan semata-mata dan pada saat orang tidak merasa terhibur lagi di suatu gereja, maka mereka akan pindah ke gereja lain.

Ketika seorang hamba Tuhan tidak mengerti tujuan Tuhan membangun gereja, maka kemungkinan besar ia akan mempermainkan gereja untuk kepentingannya. Ia bahkan cenderung akan melakukan kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan tujuan gereja.

Membuka cabang gereja bukan hanya karena mampu membuka gereja baru, tetapi justru harus mengerti tujuan gereja. Ketika seorang hamba Tuhan tidak mengerti tujuan gereja, maka gereja tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Tujuan gereja adalah untuk menyatakan kehendak Tuhan di atas muka bumi ini, sehingga orang tahu apa tujuan dan kehendak Tuhan lewat gereja. Gereja mengumandangkan, menyatakan, dan mendeklarasikan kehendak Tuhan; karena itu seluruh orang yang berada di gereja perlu menyelaraskan diri dengan tujuan dan kehendak Tuhan.

Tujuan gereja lainnya adalah agar setiap orang dapat diubah, dan dibentuk, untuk dapat menjadi serupa dengan Kristus. Panggilan tertinggi bagi setiap orang percaya sesuai dengan Roma 8:29 “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”

^{Penulis : Ps. Leonardo A. Sjiamsuri}